2 April lalu HelloMotion Academy kembali mengadakan forum sharing dan diskusi kreatif unggulannya atau yang biasa disebut HelloMotion Gathering di Univesitas Ma Chung Malang. Bertemakan “Teknik Pemanasaran Konten Animasi Generasi Millenial”, HelloMotion menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai partner di acara ini. HelloMotion Gathering kali ini membahas kiat-kiat untuk para kreator dalam menghadapi perkembangan dan beragam tantangan yang ada dalam memasarkan konten unggulannya yang siap bersaing di era digital saat ini.
Acara dibuka oleh sambutan dari Kaprodi DKV Universitas Ma Chung, Bapak Ayub Ansari Sukmaraga selaku tuan rumah penyelenggaraan HelloMotion Gathering kali ini yang juga memberikan masukan kepada para pembicara untuk membahas penyebab kurang efektifnya perkembangan animasi dalam negeri dan imbasnya terhadap studio-studio animasi kecil yang ada.
Dilanjut oleh Bapak Joshua Simanjuntak selaku Deputi Pemasaran dari Bekraf yang menjelaskan besarnya potensi sektor ekonomi kreatif dalam memajukan perekonomian Indonesia dan fungsi Bekraf sendiri dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif tersebut. Ia juga memaparkan rencana Bekraf bersama HelloMotion dalam membuat program yang bisa menciptakan konten animasi unggulan baru yang siap untuk dipasarkan.
Bapak Joshua Simanjuntak dari Bekraf sedang mengisi sambutan.
Selanjutnya, Sutradara Petualangan Si Unyil, Chandra Endroputro mengawali sesi pembicara dengan menjelaskan bahwa teknik pemasaran itu harus dipikirkan sejak konten animasi dibuat. Sejak awal kreator harus tahu segmentasi, style, dan metode (pemasaran yang ingin dilakukan). Chandra Endroputro juga menjawab persoalan studio animasi kecil yang kerap kurang efektif dalam memasarkan produknya, dengan menjelaskan bahwa studio-studio kecil tidak perlu takut dengan hal biaya, karena yang terpenting adalah kerjasama. Hal itu beriringan dengan konsep Generasi Millenial yaitu, berbagi.
Pembicara berikutnya oleh Wahyu Aditya, Founder HelloFest yang memaparkan 7 tahap proses pemasaran IP (Intellectual Property) terbaru yang sedang beliau kembangkan, “Fun Cican” sebagai berikut; mengetahui arti dari konten dan turunannya, mengetahui profil pasar/partner kita (dalam hal ini profil dari Generasi Millenial), menentukan kriteria yang harus dipenuhi sebelum membuat konten (memiliki tokoh utama, brand identity, produk, dan fans), menentukan segmentasi, membuat ciri khas yang berbeda dari konten lain, jangan takut untuk bereksperimen (mengubah bentuk konten), eksplorasi produk dari konten yang dibuat.
Ketiga pembicara dan Moderator di HelloMotion Gathering Malang.
Sesi pembicara ditutup oleh Derek Tan, Founder Viddsee.com asal Singapura. Ia menjelaskan platform Viddsee.com dari kacamata pemasaran dan peran platform tersebut dalam membantu film maker memasarkan film pendeknya ke Generasi Millenial. Dengan platform yang ia buat film maker tidak perlu repot atau kesusahan lagi dalam menaikkan jumlah traffic dari konten yang mereka buat, seperti yang terjadi saat meng-upload konten di youtube.
Dihadiri para penggiat animasi dari Kota Malang, acara HelloMotion Gathering kali ini terbilang sukses, antusias yang diberikan oleh peserta pun cukup tinggi terlebih saat sesi tanya jawab dimana banyak peserta yang memanfaatkan sesi tersebut untuk menggali lebih dalam tentang teknik dalam memasarkan karya nya atau sekedar mencari ilmu baru di HelloMotion Gathering kali ini.
Antusias salah satu peserta dalam sesi tanya jawab.
Pembicara dan Peserta berfoto bersama. di akhir acara
(Hellomotion.com/6 April)